(sumber: Instagram/@cirebon_viral)
Dari sejarah yang panjang serta budaya yang masih sangat erat di Cirebon menjadi sebuah potensi terutama dari sektor pariwisata, hal ini juga merupakan salah satu prioritas bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon.
Meskipun masih dihadapkan dengan situasi pandemi Cocid-19, di tahun 2021 sektor pariwisata bisa melebihi target yang ditetapkan.
Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Hanry David mengatakan pada tahun 2021 ini ada 3.669.195 wisatawan yang datang ke Kota Cirebon.
Jumlah tersebut bahkan melebihi target yang ditetapkan sebanyak 2.100.000 wisatawan. Secara keseluruhan data yang dihimpun merupakan akumulasi dari pengunjung 20 hotel bintang,41 hotel non-bintang, 63 rumah makan/resto dan 39 objek wisata dan tempat hiburan. Berdasarkan persentase mencapai 173,72 persen.
Menurut Hanry dari pencapaian sektor wisata, ditunjang juga dengan adanya perbaikan teknik perhitungan, baik secara manual maupun digital. Selain itu tidak terlepas dari koordinasi yang dilakukan antara Pemda dan para pelaku usaha yang berjalan baik.
âkita juga memperbaiki kerja internal di Disbudpar, utamanya tim pengumpul dan pengelola dan pengelola data. Kita bergerak mengumpulkan data dan hasil setelah dijumlah, kita mendapatkan hasil mencapai target.â Ujar Hanry.
Lebih lanjut, David mengatakan, pencapaian ini tak terlepas dari peran pimpinan daerah dan Satgas Covid-19 atas kebijakannya sehingga mampu dimaksimalkan oleh para pelaku usaha.
Dari jumlah wisatawan yang datang ke Kota Cirebon, didominasi oleh Orang-orang yang berasal dari Jakarta dengan persentase, 25,28 persen, kemudian Ciayumajakuning 22 persen, Bandung 9,20 persen, dan bekasi 3,54 persen.
Termasuk wisatawan yang berasal dari mancanegara, dimana didominasi oleh turis asia dengan persentase 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang.
Kunjungan ini juga meliputi berbagai tempat seperti hotel, objek wisata, dan tempat hiburan. Hal ini juga disesuaikan dengan situasi pandemi covid-19, karena jika pandemi terus melandai dan ada peningkatan aktivitas, maka sektor wisata akan berjalan dengan baik.