(Source: Quá»c Bảo/Pexels)
Bagi masyarakat Cirebon maupun Indramayu nampaknya jenis musik ini sudah tidak asing lagi, dimana Musik Tarling dipelopori oleh seorang seniman asal Desa Kepandaian Kabupaten Indramayu. yakni Bapak Sakim yang menemukan atau mempelopori jenis musik ini, beliau merupakan seorang seniman sekaligus juga sebagai orang yang menawarkan jasa perbaikan alat musik.
Musik Tarling bermula ketika pada tahun 1931, ada seorang Belanda yang mendatangi Bapak Sakim sambil membawa gitar nya yang rusak. Bapak Sakim pada saat itu dikenal sebagai orang yang ahli dalam perbaikan alat musik.
Namun setelah gitar tersebut diperbaiki, gitar tersebut tidak diambil kembali oleh Orang Belanda tersebut, bahkan sudah berbulan-bulan Gitar tersebut masih berada di Pa Sakim.
Selama gitar tersebut masih berada di tangan Sakim, ia terus mempelajari gitar tersebut, dan Sakim mencoba menggabungkan alunan musiknya dengan alat-alat musik tradisional yang telah lama ada dan dikuasai oleh Sakim, diantaranya Seruling, Kening, Gong, dan lain sebagainya.
Saat itu, alat musik gitar belum dimainkan oleh penduduk lokal dalam pentas kesenian, alat musik jenis ini hanya dimainkan oleh orang-orang Belanda. Hal ini pun menjadi kesempatan Sakim ketika memperbaiki Gitar milik orang Belanda, namun tak kunjung diambil secara diam-diam, ia mempelajari nadanya secara otodidak.
Dari hasil latihannya, Sakim berhasil memadukan nada gitar dan alat-alat musk tradisional yang ia kuasai, dan dirinya menjadikan Gitar sebagai salah satu alat musik wajib mendampingi alat-alat musik lokal.
Baca Juga: Perjalanan KH Abbas, Tokoh Pejuang Yang Membangun Pendidikan Agama Islam Di Cirebon
Alunan musik yang tercipta dari perpaduan gitar dan alat musik lokal memberikan warna musik yang berbeda, bahkan orang-orang terkagum dengan alunan musik tersebut, dan seiring berjalannya waktu para grup musik yang berasal dari Indramayu memutuskan untuk mengikuti Sakim menggunakan gitar sebagai alat musik wajib pendamping alat musik lainnya.
Di tahun-tahun berikutnya, jenis musik bari yang diciptakan oleh Sakim itu mulai dikenal dengan nama melodi Kota Ayu. Penamaan tersebut karena musik ini berasal dari Kota Indramayu.
Kemudian musik ini mulai memasuki Cirebon, dan oleh orang-orang Cirebon diadaptasi sehingga dikenal dengan ama Melodi Kota Udang.
Baik melodi Kota Ayu ataupun Melodi Kota Udang, jenis musik ini kian populer di kalangan masyarakat Indramayu dan Cirebon. Hal ini juga yang menarik perhatian RRI (Radio Republik Indonesia), oleh karena itu RRI Cirebon mengundang beberapa grup musik Melodi Kota Ayu dam Kota Udang untuk bermain musik di RRI sembari bekerja sama dengan Dewan Harian Cirebon.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Tawurji Di Keraton Kanoman Cirebon, Penuh Dengan Makna Yang Tersirat
Baca Juga: Cerita Mie Get Cirebon, Salah Satu Kuliner Cirebon Yang Legendaris
Pada saat masuk Radio dan semakin populer juga digemari masyarakat, belum ada penamaan yang menggambarkan musik ini, termasuk musik ini menjadi perhatian para anggota Dewan, dan oleh satu anggota dewan, secara spontan terbesit nama Tarling, kependekan dari Kata Gitar dan Seruling, penamaan ini karena alunan suara Gitar dan Seruling dalam musik tersebut begitu mendominasi.
Musik ini hingga sekarang dikenal dengan tarling setelah sebelumnya bernama melodi kota ayu dan melodi kota udang.