Source: Pinterest
Setiap daerah pastinya akan memiliki pertunjukkan tari tradisional, dari sekian banyaknya kesenian tari di Indonesia, tentu anda sudah tidak asing lagi dengan Tari Topeng Cirebon. Tarian yang berasal dari Cirebon Jawa barat bukanlah hanya seni biasa, akan tetapi tarian ini memiliki nilai sejarah yang sangat mendalam.
Kemunculan Tari Topeng Cirebon sudah sangat lama bahkan sudah ada sejak abad 10 hingga 16 Masehi, di masa kerajaan Jenggalan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa, tarian ini masuk ke Cirebon lewat seniman jalanan, dari sinilah muncul akulturasi budaya sampai melahirkan Tari Topeng Khas Cirebon.
Masuknya Agama Islam di Cirebon juga ikut mempengaruhi Tari Topeng Cirebon. Pada masa Sunan Gunung Jati atau tepatnya pada tahun 1470, Cirebon dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Untuk menyebarkan ajaran dan mengenalkan agama Islam, Tari Topeng dijadikan sebagai media dakwah. Bersamaan juga dengan seni lain seperti wayang Kulit, Gamelan Renteng, Brai, Reog, Angklung, dan Berokan.
Selain memiliki sejarah yang menarik, Tari Topeng Cirebon memiliki berbagai properti yang digunakan oleh para penari, kurang lebih terdapat 14 properti yang digunakan para penari Tari Topeng Cirebon ketika tampil di sebuah pertunjukkan.
- Topeng: ini merupakan properti utama yang digunakan oleh para penari, untuk jenis Topeng Tari Cirebon setidaknya ada lima jenis, dimana masing-masing topeng memiliki karakteristik dan filosofi yang berbeda-beda. Topeng tersebut diantaranya Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Patih, dan Topeng Kelana.
- Kupluk: dengan balutan hiasan yang indah dan megah. properti ini digunakan untuk menutup kepala penari.
- Anting: Aksesoris ini digunakan pada bagian telinga, berbentuk panjang dengan bandul warna warni. Properti ini memiliki warna yang sangat mencolok sebagai simbol bahagia dan ceria.
- Sumping: Aksesoris ini memiliki warna emas, biasanya dikenakan di telinga kanan dan kiri.
- Baju Kurung: baju ini berlengan pendek dengan warna yang mencolok ditambah dengan hiasan yang akan membuat baju terlihat lebih indah dan mewah.
- Sampur: merupakan kain panjang yang dikenakan di leher. Digunakan ketika penari melakukan gerakan tarian. Hal ini juga memberikan sebuah kesan tegas dan gemulai.
- Mongkron: memiliki banyak ragam dan ciri khas yang berbeda-beda Properti ini diletakkan pada bagian dada yang dipenuhi dengan hiasan bordir motif budaya lokal asal penari.
- Keris: keris dalam topeng Cirebon memiliki makna lambang kekuatan, status sosial, unsur kebangsawanan, dan tokoh kesatriaan, keris ini hanya digunakan oleh para tokoh bangsawan saja.
Baca Juga: Perjalanan KH Abbas, Tokoh Pejuang Yang Membangun Pendidikan Agama Islam Di Cirebon
- Gelang Tangan: gelang yang digunakan oleh penari yakni berwarna emas dari bahan logam atau kertas, fungsinya yaitu sebagai hiasan dengan corak tertentu.
- Gelang Kaki: gelang juga digunakan pada kaki penari, terutama pada penari perempuan, untuk pilihan terkait dengan warna atau bentuk disesuaikan dengan keinginan penari.
- Celana Berukuran Sepertiga: celana ini memiliki bahan dan warna yang juga mencolok, digunakan hanya sampai dibawah lutut saja, dengan bentuk yang longgar bisa mempermudah gerakan tarian.
- Ikat Pinggang: properti ini berfungsi untuk menahan kostum yang dikenakan penari agar tetap nyaman, di bagian ikat pinggang ini jugalah terdapat keris yang diselipkan.
Baca Juga: Tokoh Cirebon, Nama Asli Sunan dari Gunung Jati dan Silsilahnya
- Mahkota: hiasan yang ada dikepala, adapun mahkota yang dikenakan sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan para penari Tari Topeng Cirebon.
- Selendang: properti ini memiliki motif daerah setempat namun ada juga oenari yang mengenakan selendang polos dengan warna-warni ceria.